Jumat, 17 Juli 2009

Hubungan antara Nilai Mata kuliah Struktur Hewan dengan Mata Kuliah Fisiologi Hewan tahun akademik 2001/2002 sampai 2005/2006 pada Mahasiswa Program S

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan arah pembangunan jangka panjang, sasaran utama pembangunan nasional adalah pembangunan di segala bidang yang diarahkan untuk mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan industri yang disertai pula dengan peningkatan pembangunan di bidang sosial budaya, politik dan Hamkannas. dalam upaya mewujudkan sasaran utama pembangunan tersebut, ilmu pengetahuan dan teknologi memegang peranan yang sangat penting mengingat bidang ini mempengaruhi perkembangan disegala aspek kehidupan dan pembangunan (Anonim, 1991: 59).


Dalam proses pengembangannya, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dijiwai oleh Matematika dan ilmu pengetahuan alam sebagai ilmu-ilmu dasar atau basic sciences. Ada beberapa sumbangan penting yang dapat dihasilkan melalui upaya peningkatan pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu dasar ini bagi pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan di bidang pendidikan khususnya. Pertama, penguasaan terhadap ilmu-ilmu dasar ini akan menunjang keberhasilan upaya penyediaan tenaga-tenaga yang diperlukan bagi pembangunan dibidang industri dan pertanian. Kedua, penguasaan terhadap ilmu-ilmu dasar akan membantu terwujudnya warganegara yang “melek sains” dan “melek teknologi” yang akan memahami arah dan jalannya proses pembangunan serta dapat memanfaatkan hasilnya secara bijaksana. Ketiga, penguasaan terhadap ilmu–ilmu dasar akan memberikan urunan yang penting pula bagi pencapaian tujuan pendidikan umum melalui pembentukan manusia Indonesia yang mampu berfikir logis, sistematik, kritis, dan cermat serta bersikap obyektif dan terbuka dalam menghadapi berbagai permasalahan (Anonim,1991: 59-60).
Universitas Haluoleo adalah perguruan tinggi negeri yang berada di Sulawesi Tenggara memiliki berbagai jurusan dan program studi diantaranya Program Studi Pendidikan Biologi pada Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Sistem perkuliahan yang dilaksanakan pada Jurusan dan Program Studi Pendidikan Biologi adalah realisasi pelaksanaan kurikulum yaitu diselenggarakan dengan menerapkan sistem Satuan Kredit Semester (SKS) melalui seperangkat kegiatan yang saling menunjang sehingga mahasiswa memperoleh pengalaman dalam perilaku dan kemampuan nyata.
Salah satu realisasi pelaksanaan SKS adalah pembatasan kontrak Mata Kuliah bagi mahasiswa persemester yang ditempuh berkisar antara 18-20 SKS dengan sebanyak-banyaknya 7 Mata Kuliah agar penyerapan mahasiswa terhadap masing-masing Mata Kuliah dapat berlangsung dalam batas-batas yang optimal, dalam memprogram Mata Kuliah, mahasiswa diperhadapkan dengan beberapa Mata Kuliah bersyarat seperti Mata Kuliah Fisiologi Hewan hanya dapat diprogram oleh mahasiswa apabila mahasiswa tersebut telah lulus atau pernah mengikuti Mata Kuliah prasyarat yaitu Mata Kuliah Struktur Hewan (Anonim, 1991: 318-319).
Penguasaan konsep pada Mata Kuliah Struktur Hewan diharapkan dapat menjadi dasar atau acuan pada saat mengikuti perkuliahan pada Mata Kuliah Fisiologi Hewan. Tingkat penguasaan konsep pada Mata Kuliah Struktur Hewan akan sangat membantu mahasiswa dalam memahami konsep-konsep pada materi perkuliahan Fisiologi Hewan, sehingga diharapkan tingginya nilai mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur Hewan akan sangat mempengaruhi nilai mahasiswa pada Mata Kuliah Fisiologi Hewan. Berdasarkan hasil observasi fenomena yang terjadi di kalangan mahasiswa, ada beberapa mahasiswa yang tidak mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Ada mahasiswa yang memprogram Mata Kuliah Struktur Hewan dan Fisiologi Hewan secara bersama pada tahun akademik yang sama, ada pula yang memprogram terlebih dulu Mata Kuliah Fisiologi Hewan setelah itu Struktur Hewan, dan kedua fenomena ini memberikan nilai yang bervariasi. Sedangkan mahasiswa yang memprogramkan terlebih dulu Mata Kuliah Struktur Hewan setelah itu Fisiologi Hewan, nilai yang diperoleh bervariasi. Dari nilai yang bervariasi ini penulis tertarik untuk meneliti "Hubungan antara Nilai Mata kuliah Struktur Hewan dengan Mata Kuliah Fisiologi Hewan tahun akademik 2001/2002 sampai 2005/2006 pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unhalu.” .

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan positif dan signifikan antara nilai Mata Kuliah Struktur Hewan dengan nilai Mata Kuliah Fisiologi Hewan tahun akademik 2001/2002 sampai 2005/2006 pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unhalu?
B. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan nilai Mata Kuliah Struktur Hewan dengan nilai Mata Kuliah Fisiologi Hewan tahun akademik 2001/2002 sampai 2005/2006 pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unhalu tahun.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Mengungkap hubungan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi pada mata kuliah bersyarat (Mata Kuliah Struktur Hewan dan Fisiologi Hewan) tahun akademik 2001/2002 sampai 2005/2006.
2. Informasi bagi Jurusan pendidikan MIPA pada umumnya dan khususnya Program Studi Pendidikan Biologi.
3. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji hubungan prestasi belajar pada mata kuliah bersyarat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Deskripsi Mata Kuliah Struktur Hewan 3 (1)
Tujuan Mata Kuliah Struktur Hewan yaitu mahasiswa dapat memahami susunan dan struktur organ-organ yang membangun tubuh hewan vertebrata.
Isi Mata Kuliah Struktur Hewan terdiri dari: sel hewan. Jaringan dasar: ciri utama jaringan epitel, jaringan ikat, rawan dan tulang, otot, saraf. Sistem integumen: fungsi umum, struktur umum kulit, integumen ikan dengan derivat epidermal dan dermalnya, integumen tetrapoda dengan derivat epidermalnya. Sistem rangka; fungsi umum, komponen tengkorak, kolumna vertebralis, struktur vertebra, rusuk, sternum, gelang pectoral, gelang pelvik, anggota badan, sirip, macam-macam sendi. Sistem otot; fungsi dan struktur otot rangka, susunan dan macam-macam otot penting. Sistem pencernaan: struktur umum, rongga mulut saluran pencernaan, kelenjar ludah, hati dan kantung empedu, pancreas. Sistem pernapasan: hewan akuatik, kulit, insang, kantung renang pada ikan, paru-paru pada hewan tetrapoda. Sistem peredaran: darah dan jaringan pembentuk darah, peredaran darah, struktur umum, jantung, pembuluh darah, pembuluh limf. Sistem ekskresi: ginjal dan saluran pelepasannya, struktur umum ginjal, Sistem genitalia: gonad dan saluran genitalia jantan dan betina, organ asesori, organ kopulasi, struktur gonad. Sistem saraf dan organ indera: struktur dan elemen sistem saraf, susunan sumsum tulang belakang, saraf kranial dan saraf spinal, susunan otak, susunan organ-organ indera. Sistem endokrin: struktur, fungsi kelenjar-kelenjar endokrin. Neurosekresi. (Anonim, 1991: 274).
2. Deskripsi Mata Kuliah Fisiologi Hewan 4(1)
Fisiologi atau disebut juga ilmu faal adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang peranan atau fungsi alat-alat tubuh (organ) suatu makhluk hidup. Untuk mengetahui fungsi suatu alat tubuh, harus diketahui dulu segala macam proses yang terjadi di dalam alat tubuh itu. Proses yang terjadi dalam alat tubuh merupakan proses kimia dan fisika yang sangat kompleks, karena itu perlu diketahui juga prinsip kimia dan fisika. Selain itu anatomi dan sedikit matematika juga diperlukan sebagai ilmu pembantu (Wulangi, 1990: 1).
Bidang-bidang fisiologi yang penting ada tiga antara lain fisiologi sel, fisiologi kelompok khusus yang terbagi dalam dua bagian besar yaitu fisiologi hewan dasar, fisiologi tumbuhan, yang mana fisiologi hewan dasar mempelajari tentang fisiologi manusia dan fisiologi mamalia ditujukan untuk bidang kedokteran dan peternakan/kedokteran hewan sedang fisiologi tumbuhan khusus untuk bidang pertanian serta fisiologi komparatif yang mempelajari fungsi-fungsi organ dalam lingkup yang luas dari berbagai kelompok organisme (Widjayakusuma dan Sikar, 1986: 1)
Pada organisme bersel tunggal (unisel), semua proses vital berlangsung dalam sebuah sel. Seiring dengan evolusi organisme bersel banyak (multisel), fungsi-fungsi tertentu diambil alih oleh kelompok-kelompok sel. Pada manusia dan hewan bertulang belakang lainnya, kelompok-kelompok sel khusus tersebut adalah sistem gastrointestinal untuk mencerna dan menyerap makanan,; sistem pernafasan untuk mengambil O2 dan mengeluarkan ¬CO2; sistem kemih untuk membuang zat sisa; sistem kardiovaskular untuk mendistribusikan makanan, O2, dan produk metabolisme; sistem reproduksi untuk memperbanyak spesies, dan sistem saraf serta endokrin untuk mengkoordinasikan dan mendintegrasikan fungsi-fungsi lain (Ganong, 1998: 1).
Tujuan Mata Kuliah Fisiologi Hewan agar mahasiswa memahami proses-proses dan aktivitas hidup yang terjadi pada hewan..
Isi Mata Kuliah Fisiologi Hewan terdiri dari: Sifat faal protoplasma. Metabolisme: transfer energi kimiawi. Permeabilitas transport: difusi, osmosis, transport aktif. Proses alimentasi, organ-organ pencernaan, proses pencernaan, absorbsi. Pertukaran gas: organ-organ pernapasan, mekanisme pernapasan, transport oksigen dan karbondioksida, regulasi pernapasan. Sirkulasi darah: komposisi darah, fungsi darah, sistem peredaran darah, jantung dan kerja jantung, pengaturan oleh sistem saraf. Sistem peredaran darah tepi: tekanan darah, aliran darah. Osmoregulasi dan ekskresi: organ-organ, proses dan hasil pada hewan-hewan akuatik dan terrestrial. Termoregulasi: eksotermi dan endotermi. Sistem saraf: sel saraf, impuls saraf, konsep sinapsis, neutrotransmiter. Otot dan gerak: struktur yang berperan dalam kontraksi, peran Ca dalam kontraksi, kontrol saraf, otot polos, otot jantung, macam-macam gerak. Hormon dan cara kerjanya: klasifikasi, regulasi sekresi, peran hormon dalam metabolisme, regulasi keseimbangan elektrolit, reproduksi (Anonim, 1991: 281).
3. .Jalinan Fungsional Antar Bidang/Mata Kuliah
a) Bagan

Gambar 1. Jalinan Fungsional Antar Bidang/ Mata Kuliah
Dalam Penyampaiannya, suatu disiplin ilmu lazim dibagi menjadi sejumlah bidang yang isinya dinyatakan dalam Mata Kuliah. Agar mahasiswa dapat menyerap pengetahuan disiplin tersebut dengan mudah, maka dianut suatu sistematika urutan tertentu dalam penyusunan jadwal Mata Kuliah. Sistematika yang dipakai bergantung pada jalinan fungsisonal antar Mata Kuliah atau kelompok Mata Kuliah seperti pada Gambar 1 di atas. Uraian berikut memaparkan penempatan Mata Kuliah sesuai dengan jalinan fungsional antar Mata Kuliah termaksud diatas.
Walaupun mungkin ada pertimbangan lain yang lebih bersifat teknis sesuai dengan keadaan jurusan yang menyusun kurikulumnya, hendaknya senantiasa dicari kombinasi yang paling tepat serta keadaan lokal, dengan memperhatikan pula pertimbangan-pertimbangan jalinan Mata Kuliah baik kependidikan maupun bidang studi. Beberapa pemikiran berikut dapat membantu dalam penentuan tempat suatu Mata Kuliah dalam jadwal kurikulum, yang tidak lepas dari pemikiran mengenai jalinan Mata Kuliah tersebut atau hubungan antara Mata Kuliah yang satu dengan yang lainnya. Model kurikulum yang terdapat diakhir pembahasan ini dimaksudkan sebagai contoh kurikulum yang disusun dengan mengintegrasikan aspek bidang ilmu.
Di awal kurikulum hendaknya diberikan kemampuan dasar pengetahuan dari disiplin penunjang seperti Kimia, Fisika, dan Matematika. Mata Kuliah Biologi Umum merupakan kemampuan dasar Biologi untuk melangkah kearah bidang-bidang Mata Kuliah lebih lanjut. Arah panah menunjukkan Mata Kuliah mana yang perlu ditempatkan didepan, dan mana yang ditempatkan kemudian. Perlu diperhatikan padanan Mata Kuliah, misalnya untuk menempuh Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan perlu diperoleh pengetahuan Botani Tumbuhan Tinggi dan Botani Tumbuhan Rendah.
Mata kuliah pendukung seperti Biokimia tidak tercantum pada Gambar 1. di atas, namun diharapkan diberikan sebelum atau seiring dengan Mata Kuliah Fisiologi. demikian pula Mata Kuliah Teknik Laboratorium perlu diberikan seawal mungkin agar dapat bermanfaat dalam kerja laboratorium atau praktikum Mata Kuliah lainnya. Statistika Dasar diberi tepat awal pula karena menunjang tidak hanya Skripsi tetapi juga Mata Kuliah Ekologi misalnya.
Mata Kuliah Anatomi Tumbuhan dan Struktur Hewan merupakan dasar bagi banyak mata kuliah berikutnya dan sebab itu ditempatkan agak awal. Sementara itu Mata Kuliah Perkembangan Hewan dapat dipahami dengan lebih mudah jika telah ada landasan pengetahuan Mata Kuliah Struktur Hewan. Fisiologi Hewan ditempatkan sebelum Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Manusia agar informasi dari Mata Kuliah Fisiologi Hewan dapat segera diterapkan. Mata Kuliah Biologi Sel, yang meninjau struktur halus serta fungsi organel sel, dapat ditempatkan setelah Fisiologi Tumbuhan maupun Genetika. Sedangkan Mata Kuliah seperti Evolusi seyogyanya ditempatkan di bagian akhir dari kurikulum.
4. Hubungan Antara Mata Kuliah Struktur Hewan Dan Mata Kuliah Fisiologi Hewan
Mata Kuliah Struktur Hewan sangat erat kaitannya dengan Fisiologi Hewan, dimana tujuan dari Mata Kuliah Struktur Hewan, mahasiswa dapat memahami susunan dan struktur organ-organ yang membangun tubuh hewan vertebrata. Sedangkan tujuan Mata Kuliah Fisiologi Hewan, mahasiswa dapat memahami proses-proses dan aktivitas hidup yang terjadi pada hewan. Mata Kuliah Struktur Hewan merupakan Mata Kuliah dasar bagi banyak Mata Kuliah berikutnya, sehingga ia ditempatkan lebih awal agar mahasiswa lebih mudah memahami pengetahuan yang ada pada Struktur Hewan, sehingga informasi yang ada pada Struktur Hewan dapat diterapkan pada Mata Kuliah Fisiologi Hewan.

B. Kajian Empiris
Penelitian yang telah dilaksanakan dan relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Nurbaini (1999: 41) menunjukkan bahwa nilai Mata Kuliah PPL I dan nilai rata-rata Mata Kuliah PBM baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar PPL II mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unhalu Kendari.
2. Erdin (2002: 34) menunjukkan bahwa nilai mata kuliah dasar keguruan dengan nilai PPL I baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar PPL II mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unhalu tahun ajaran 2001/2002Kendari.
C. Kerangka Pemikiran
Perguruan tinggi adalah suatu lingkungan yang memiliki karakteristik sebagai lembaga ilmiah dan kampus sebagai masyarakat ilmiah. Sebagai suatu lembaga ilmiah ia berperan mewariskan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada mahasiswa, melakukan evaluasi dan seleksi, melaksanakan konstruksi dan mengkreasikan ilmu pengetahuan, yang pada gilirannya mendorong pengembangan berbagai disiplin (Hamalik, 2003: 13).
Keberhasilan peserta didik setelah mengalami proses belajar dalam mengikuti kuliah akan terlihat dari nilai yang diperolehnya baik itu ujian praktikum ujian tengah semester maupun ujian akhir semester.
Tinggi rendahnya pencapaian hasil belajar peserta didik pada setiap akhir evaluasi menunjukkan kemampuan aktifitas belajar yang dilakukan pada tahap tersebut. Kemampuan prestasi belajar peserta didik pada suatu tahap tertentu akan mempengaruhi kemampuan prestasi belajar pada tahap berikutnya, karena di dalam proses belajar mahasiswa di tuntut memiliki kemampuan dasar pengetahuan dari disiplin ilmu penunjang seperti kemampuan dasar Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, sehingga mahasiswa memperoleh bekal dalam mempelajari Mata Kuliah Struktur Hewan merupakan dasar bagi banyak Mata Kuliah dan sebagai Mata Kuliah prasyarat, dimana setiap mahasiswa wajib memprogram Mata Kuliah tersebut, sehingga penguasaan konsep Mata Kuliah Struktur Hewan akan terliat pada nilai yang diperoleh pada Mata Kuliah Fisiologi Hewan. Selanjutnya dapat dilihat pada kerangka pemikiran berikut:

Gambar 2. Alur Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara nilai Mata Kuliah Struktur Hewan dengan nilai Mata Kuliah Fisiologi Hewan tahun akademik 2001/2002 sampai 2005/2006 pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Unhalu
Secara statistik dirumuskan sebagai berikut:

H0 : Tidak ada hubungan antara nilai Mata Kuliah Struktur Hewan dengan nilai Mata Kuliah Fisiologi Hewan tahun akademik 2001/2002 sampai 2005/2006 pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Unhalu.
H1 : Ada hubungan antara nilai Mata Kuliah Struktur Hewan dengan nilai Mata Kuliah Fisiologi Hewan tahun akademik 2001/2002 sampai 2005/2006 pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Unhalu.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 2 Juni sampai dengan 15 September 2006 yang bertempat di Program Studi Pendidikan Biologi Bagian Administrasi Akademik Jurusan PMIPA FKIP Unhalu.
B. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Indikator Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas (X) yaitu nilai Mata Kuliah Struktur Hewan
b. Variabel terikat (Y) yaitu nilai Mata Kuliah Fisiologi Hewan.

2. Definisi Operasional
Untuk menghindari kekeliruan dalam penafsiran variabel-variabel di atas, maka dapat dikemukakan definisi operasional sebagai berikut:
a. Nilai Mata Kuliah Struktur Hewan adalah nilai yang diperoleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi saat memprogramkan Mata Kuliah Struktur Hewan tahun akademik 2001/2002 sampai 2005/2006.
b. Nilai Mata Kuliah Fisiologi Hewan adalah nilai yang diperoleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi saat memprogramkan Mata Kuliah Fisiologi Hewan tahun akademik 2001/2002 sampai 2005/2006.
3. Indikator Penelitian
Indikator penelitian ini adalah nilai Mata Kuliah Struktur Hewan dan nilai Mata Kuliah Fisiologi Hewan tahun akademik 2001/2002 sampai 2005/2006 pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Unhalu.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang telah memprogramkan Mata Kuliah Struktur Hewan dan Fisiologi Hewan dari tahun akademik 2001/2002 sampai 2005/2006 yang berjumlah 152 orang.
2. Sampel
Adapun sampel dalam penelitian ini diambil dari semua populasi (sampel total). Adapun rincian pengambilan sampel dapat dilihat pada tabel berikut:

D. Metode dan Desain Penelitian
1. Penelitian ini adalah penelitian Ex-Post Facto yang bersifat korelasional.
2. Desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Dimana : X = Nilai Mata Kuliah Struktur Hewan (variabel bebas) tahun akademik 2001/2002 sampai 2005/2006
Y = Nilai Mata Kuliah Fisiologi Hewan (variabel terikat) tahun akademik 2002/2003 sampai 2005/2006

E. Instrumen Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu diawali dengan survei pendahuluan, untuk memperoleh informasi mengenai populasi yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian.
b. Mengumpulkan data nilai Mata Kuliah Struktur Hewan yang diperoleh dari data sekunder (dokumentasi) pada sub bagian akademik FKIP Unhalu tahun akademik 2001/2002 sampai 2005/2006.
c. Mengumpulkan data nilai Mata Kuliah Fisiologi Hewan yang diperoleh dari data sekunder (dokumentasi) pada sub bagian akademik FKIP Unhalu tahun akademik 2001/2002 sampai 2005/2006.
d. Mereduksi dan mentabulasi data kemudian menganalisisnya.


F. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan dua macam analisis, yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.
1. Analisis Deskriptif
Analisis digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik sampel dalam bentuk nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, standar deviasi dan varians, serta distribusi frekuensi selanjutnya ditampilkan dalam bentuk histogram.
Langkah-langkah analisis statistik deskriptif adalah:
a. 1) Mentabulasi data nilai Mata Kuliah Struktur Hewan dan nilai Mata Kuliah Fisiologi Hewan
2) Menentukan nilai minimum dan maksimum perolehan.
3) Menentukan nilai rata-rata menggunakan rumus:

(Sudjana, 1989: 67)
Dengan:
Xi = nilai Mata Kuliah Struktur Hewan untuk sampel ke-i
Yi = nilai Mata Kuliah struktur hewan untuk sampel ke-i
n = Jumlah mahasiswa

4) Menghitung standar deviasi menggunakan rumus:

b. Pengkategorian nilai Mata Kuliah Struktur Hewan dan nilai Mata Kuliah Fisiologi Hewan.
Untuk keperluan analisis deskriptif variabel nilai Mata Kuliah Struktur Hewan dan nilai Mata Kuliah Fisiologi Hewan digunakan sebaran nilai Mata Kuliah ke dalam nilai huruf/angka dan sebutannya (kategori) pedoman penilaian sebagai berikut:
Tabel 1. Sebaran Penguasaan Mata Kuliah ke dalam Nilai Huruf/Angka dan Sebutannya (Kategori)

Sumber: Pedoman Akademik FKIP Unhalu, Tahun 2005/2006
2. Analisis Inferensial (Pengujian Hipotesis)
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan Uji Chi-Square dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menyusun data hasil penelitian ke dalam Tabel Frekuensi Hasil Pengamatan.
b. Menghitung Frekuensi Harapan/Frekuensi Teoritis dari setiap sel pada Tabel Frekuensi Hasil Pengamatan dengan menggunakan rumus:

c. Menentukan 2hitung setiap sel dengan menggunakan rumus:

d. Menentukan derajat bebas dengan ketentuan:
Derajat bebas (db) = (baris – 1)(kolom – 1)
Kriteria pengujian:



0 komentar:

Posting Komentar